Ada beberapa jenis lobster air tawar yang sudah dikenal di masyarakat indonesia, diantaranya adalah :
1. Cherax quadricarinatus (red claw)
Cirinya memiliki capit dengan ujung yang berwarna merah khususnya untuk yang jantan. Dari nama latinnya, quadricarinatus yang mempunyai arti empat buah lunas, quadric = empat, carinatus = carinae, bentukan menyerupai lunas.Lobster ini banyak dijadikan untuk makanan dan di tempat asalnya di Queensland Utara dijadikan makanan untuk penduduk disana.
2. Cherax destructor
Cherax destructor merupakan jenis lobster air tawar yang paling dikenal diantara 100 jenis lobster ait tawar yang hidup di Australia. Mereka bisa dijumpai mulai dari daerah New South Wales hingga diselurah dataran benua Australia. Sebaran yang luas menyebabkan mereka mampu beradaptasi mulai dari daerah dingin di danau-danau berair dingin pegunungan Snowy, hingga daerah beriklim panas.Cherax destructor boleh dikatakan merupakan makanan orang suku asli Australia (aborigin). Setidaknya hal tersebut telah dilakukan sejak 28.000 tahun lalu, berdasarkan temuan-temuan arkeologis setempat.
Pada umumnya C. destructor dijumpai di danau-danau, rawa rawa, billabong, bendungan, saluran irigasi, dan juga disungai-sungai. Mereka termasuk tahan banting. Pada musim kering mereka akan bertahan hidup dengan cara membuat luband didalam tanah. Bahkan mreka mampu membuat lubang hingga kedalaman 5 meter. Paa saat musim penghujan mereka kemudian keluar untuk mencari makan, memijah dan bermigrasi.
Di habitat asalnya, C destructor kadang-kadang disalahkan sebagai penyebabnya runtuhnya bendungan. Hal ini biasanya terjadi apabila dinding bendungan tersebut kurang dari 2 meter, dan sering terjadi perubahan permukaan air, seperti biasa terjadi di sawah. Meskipun demikian kejadian demikian jarang dijumpai pada dam-dam yang ketebalan dindingnya lebih dari 6 meter.
3. Procambarus clarkii
Procambarus calrki berasal dari daerah Amerika Utara, di Louisiana Lobster ini mempunyai warna tubuh dominan merah. Oleh karena itu mereka sering disebut sebagai red swamp crayfish. Lobster dewasa berwarna merah gelap, sedangkan yang masih muda berwarna merah kekelabuan. Untuk ukuran dewasa bisa tumbuh hingga mencapai panjang 20cm.
Red swap crayfish diketahui mempunyai toleransi lebar terhadap salinitas air, oleh karena itu mereka bisa dijumpai baik di air tawar maupun air payau. Binatang ini suka membuat lubang pada tepi sungai, rawa, dan tanggul saluran irigasi.Jenis crayfish ini di daerah asalnya dijadikan sebagai menu santapan Cajun dan merupakan basis aquacultur di daerah Louisina yang menguntungkan. Mereka juga telah diperkenalkan keluar daerah asalnya untuk dibudidayakan.
Red swamp crayfish bersifat sangat agresif, teritorial, dan rakus, sehingga mereka bisa menjadi ancaman bagi hewan lain yang memanfaatkan sumberdaya yang sama. Mereka bahkan mampu bersaing dengan jenis-jenis crayfish lokal.bSebuah penelitian di Spanyol menunjukkan bahwa mereka mampu mengubah komunitas tumbuhan pada suatu lahan basah disana. Oleh karena itu introduksi mereka ke daerah baru perlu diperhatikan dengan seksama. Ada sebuah peringatan bahkan pernah dikeluarkan agar Red swamp crayfish, jangan sampai masuk ke Australia, karena akan dapat menyaingi jenis crayfish asli yang ada di negara tersbut.
I. Memulai budidaya Lobster Air tawar
Lobaster air tawar yang paling banyak dibudidayakan oleh masyarakat indonesia adalah jenis Red Claw. Lobster ini dapat digunakan sebagai ikan hias atau untuk konsumsi.
Budidaya ke arah pemanfaatan Lobster sebagai konsumsi ini lah yang kita harapkan dapat memberikan keuntungan dalam segi pengadaan benih atau pembesaran.
Untuk pemula, bisa mulai memelihara lobster dari ukuran benih 2" atau ukuran indukan 4" keatas. Ada beberapa rekan-rekan yang mulai memelihara lobster dari ukuran 2" dulu dalam sekala kecil (Aquarium). Hal ini bertujuan :
1. Dengan modal yang ringan kita dapat memulainya.
2. Deangan Aquarium kita bisa mengamati tingkah/ perilaku lobster. Mulai dari cara makan, makanan yang bisa diberikan, proses molting (ganti kulit) dan perilaku lobster lainnya.
3. Sering kali untuk pemula, terutama yang baru pertama mencoba memelihara lobster, akan menemui lobsternya mati karena beberapa hal yang belum kita mengerti. Kalau kita pertama memelihara dalam ukuran 4" up atau indukan, bila mati akan mengalami kerugian yang lebih besar dari pada kalau kita memulai dari yang 2".
4. Sambil mengamati / belajar, kita bisa mencari sumber informasi untuk mencari indukan yang berqualitas dengan harga yang terjangakau.
5. Setelah satu bulan atau lebih mengamati karakteristik lobster dan kita yakin untuk dapat membudidayakannya, sebaiknya kita mencari indukan yang baik untuk kita kawinkan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar